Jumat, 26 Oktober 2012

Bahan Aditif

        Coba kamu perhatikan, suatu kali ibumu membubuhkan garam, merica, kunyit, dan cabe yang dihaluskan, serta penyedap makanan pada saat membuat syur kari.
        Saat kamu membantu ibumu membuat kue, kamu diminta ibumu membubuhkan soda kue, pewarna makanan dan vanili ke dalam adonan kue. Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan cita rasa dan penampilan makanan disebut zat aditif makanan.
        Berdasarkan fungsinya zat aditif makanan terdiri atas zat pewarna, zat penyedap rasa, zat pengembang, zat pemanis, zat pengawet, zat pengenyal, zat pemberi aroma (esens), zat pengasam, dan yang lainnya. Contoh :

  1. Daun suji dan kunyit adalah salah satu zat pewarna alami yang biasa digunakan pada masakan.
  2. Penyedap rasa digunakan untuk membuat sayur kari menjadi lezat dan penambah cita rasa.
  3. Cengkeh dan kayu manis mengandung asam benzoat, yang menambah cita rasa khas makanan.
         Zat aditif makanan ada yang alami tetapi ada pula yang sintetik. Negara kita kaya akan tumbuh-tumbuhan panghasil zat aditif alami.
         Zat warna alami misalnya terdapat pada daun suji, kunyit, dan wortel. Zat pemberi aroma alami terdapat dalam daun pandan. Zat pemanis alami terdapat dalam batang tanaman tebu.
         Zat aditif alami tidak berbahaya meskipun digunakan secara berlebihan. Meskipun demikian, penggunaan yang berlebihan dari zat aditif alami akan menyebabkan makanan menjadi tidak menarik dan tidak enak rasanya.
         Berbeda dengan yang alami, penggunaan zat aditif sintetik perlu diperhatikan takarannya. Bila digunakan sesuai takarannya, maka penggunaan zat aditif sintetik akan aman. Tetapi bila penggunaannya berlebihan akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
Pewarna Makanan
         Pewarna makanan digunakan untuk meningkatkan penampilan makan sehingga indah dipandang mata. Juga akan menggugah selera makan. Penggunaan pewarna tidak boleh berlebihan hanya untuk menjaga tampilan makanan. Makanan yang diwarnai dengan pewarna yang tepat dan tidak berlebihan akan membuat orang melirik dan berselera untuk mencicipinya.
         Air perasan daun suji adalah pewarna alami yang biasa digunakan untuk membuat makanan seperti bolu kukus, kue talam, dan bubur sumsum.
         Air perasan kunyit digunakan untuk mewarnai tahu atau ayam goreng sehingga lebih menggugah selera bila digoreng.
         Cabe merah adalah pewarna alami lain yang digunakan untuk memasak makanan tertentu seperti rendang, sehingga makanan terlihat berwarna merah menawan. Warna cokelat pada kue atau permen dapat dibuat dengan cara menambahkan karamel gula.
         Sebenarnya tidak akan berbahaya bila kita menggunakan zat warna sintetik yang khusus untuk pewarna makanan saja, dengan penggunaan secukupnya.
         Perhatikan bila kamu membeli zat warna makanan. Kadang-kadang tertukar dengan zat warna tekstil yang sangat berbahaya (toksik). Zat warna sintetik untuk makanan harus dipilih yang berlabel Depkes. Produk yang berlabel Depkes sebagai tanda boleh digunakan dalam makanan. Beberapa zat warna makanan sintetik yang diperbolehkan diantaranya FD & C yellow no.6, red no. 2, blue no. 1 dan lain-lain.
         Kamu bisa menguji apakah zat warna yang digunakan pada makanan tertentu termasuk pewarna sintetik atau buatan. Caranya sangat mudah dengan melakukan percobaan berikut ini.

  1. Siapkan dua lembar benang wool putih kira-kira panjangnya 50 cm, larutan cuka dapur, wadah untuk merebus, larutan daun suji dan larutan sirop berwarna.
  2. Rebuslah benang wool masing-masing didalam larutan ekstrak daun suji dan larutan sirop. Masukkan kira-kira 1 mL larutan cuka dapur ke dalam rebusan. Setelah beberapa lama (10menit) keluarkan benang dari rebusan. Cuci benang rebusan dengan air beberapa kali. Perhatikan perubahan warna pada kedua lembar benang.
  3. Pewarna daun suji tidak menempel pada benang. Larutan sirop menyebabkan benang menjadi berwarna merah sekalipun setelah dicuci.
          Hasilnya berbeda, bukan ? Ya, zat warna sintetik dapat dengan mudah menempel kuat pada benang sehingga benang menjadi berwarna. Sementa zat warna alami meskipun ada yang menempel pada benang, tetapi dapat dengan mudah dilepaskan dengan mencucinya.
Pemanis Buatan
          Gula merah atau gula putih adalah pemanis alami yang paling baik digunakan. Selain sebagai pemanis, gula adalah sumber karbohidrat yang paling mudah dicerna. Kadang-kadang rasa manis gula kurang mantap, sehingga dibutuhkan agak banyak gula untuk membuat makanan dengan kemanisan yang cukup. Untuk memantapkan rasa manis pada produk makanannya.
          Pembuat makanan pabrikan seringkali menambahkan pemanis buatan disamping gula. Beberapa pemanis buatan yang boleh digunakan adalah siklamat, sakarin, aspartam, dan asesulfam. Dalam menggunakan pemanis buatan kamu harus hati-hati, terlalu banyak menggunakan pemanis buatan akan membahayakan kesehatan kita. Karena bahan-bahan tersebut dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan terbentuknya bahan karsinogenik di dalam tubuh kita. Bahan karsinogenik adalah bahan yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh kita. Hati-hati membeli jajanan. Kadang-kadang pedagang ingin untung sebanyak-banyaknya sehingga hanya menggunakan pemanis buatan dan zat warna tekstil pada makanannya. Makanan yang menggunakan pemanis buatan yang berlebihan dapat diketahui dari rasanya yang pahit dan getir.
Pengawet Makanan
          Makanan kaleng dan makanan lainnya dapat bertahan lama jika dibubuhi zat pengawet. Tetapi tidak semua makanan dapat menggunakan pengawet gula, bukan ? Ikan laut dapat bertahan lama bila diasinkan. Artinya garam juga dapat berperan sebaga pengawet! Makanan atau minuman berasam tinggi seperti sari buah, acar, minuman bersoda diawetkan dengan menambahkan zat pengawet sintetik seperti asam benzoat atau garam natrium benzoat.
          Keju dan makanan produk panggang lainnya dapat bertahan lama karena menggunakan pengawet asam sorbat yang berfungsi sebagai anti fungsi/jamur.
Bagaimanapun, menggunakan pengawet alami atau tanpa pengawet buatan adalah langkah yang terbaik dilakukan. Lebih baik membeli buah-buahan segar dan makan segar lainnya dibandingkan dengan makanan yang diawetkan.
Penyedap Makanan 
          Agar makanan terasa lebih enak dan sedap, maka kita boleh menambahkan zat penyedap. Gula selain sebagai pengawet dan pemanis juga dapat meningkatkan cita rasa makanan. Terasi adalah zat penyedap rasa untuk sayur asem atau lodeh. Rempah-rempah seperti lengkuas, kunyit, merica, kulit kayu manis juga penyedap alami yang dapat memberi cita rasa makanan yang khas. Rempah-rempah juga berhasiat sebagai obat.
          Sayur sop atau masakan daging akan lebih sedap rasanya bila ditambahkan zat penyedap rasa buatan yang disebut vetsin atau MSG (monosodium glutamate). Penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit yang disebut "China Syndrome" dan lebih lanjut dapat menimbulkan penyakit kanker.

1 komentar: